Kasus Kusu-Kusu ( ILALANG ) Yang Videonya Viral Diduga Rekayasa “ RULY HARUN “
Miahasa Utara, ANTPNEWS110.COM – Pengungkapan kasus ‘kusu-kusu atau Ilalang ’ perlahan mulai terkuak. Rully Harun (20), warga Matungkas, Minahasa Utara (Minut) yang dikabarkan hilang, tapi akhirnya ditemukan di Gorontalo. Selasa (8/5) kemarin, membuat pengakuan mengejutkan.
Sampai di Polres Polres Minut, terungkap jika kasus tersebut diduga hanya skenario atau sandiwara. Diceritakan Rully, Sabtu (5/5), dirinya sempat bermalam minggu bersama seorang teman wanita, yang bekerja di salah satu hotel di Manado. Usai mengantar temannya pukul 12.00 Wita, dirinya bergabung bersama teman-teman sesama driver, di markas Grab Army Sulut (GAS), Jalan Babe Palar untuk nongkrong.
Dirinya bersama sesama driver, hingga Minggu (6/5) sekira pukul 4.00 Wita. “Sambil nongkrong bersama teman-teman, saya terpikir untuk membayar cicilan motor Rp 900 ribu dan handphone 500 ribu. Saat itu yang terlintas di pikiran, rasanya saya stres, karena tidak ada uang untuk membayar angsuran yang sudah lewat jatuh tempo,” katanya.
Lanjut Rully, saat itu dirinya mulai memikirkan sandiwara, motor hilang dan dia akan menghilang ke Gorontalo. “Saya hanya ingin mengelabui teman-teman. Bahwa saya sudah tidak ada lagi dan motor hilang dicuri orang. Jadilah saya langsung buat voice note dan mengirimkan ke teman-teman. Jadi saya buat voice note masih dekat markas GAS. Setelah itu, saya membuang kartu sim itu,” ujarnya.
Lanjutnya, saat membuang kartu sim, dirinya langsung menuju ke Gorontalo dengan menggunakan motor Yamaha Mio X3 miliknya. “Saya ke Gorontalo, tiga kali singgah. Pertama di Amurang, kedua di Inobonto singgah makan. Habis itu, pergi di rumah istri saya di Dulupi Gorontalo. Sampai di rumah istri, motor saya tinggalkan di sana. Setelah itu, Senin (7/5) pagi, saya pergi ke rumah kakak di Telaga Biru,” jelasnya, sambil mengungkapkan, sampai di rumah kakaknya, Rully menceritakan semua yang terjadi, hingga kakaknya yang menghubungi ibunya yang ada di Matungkas, Minahasa Utara.
Saat ditanya video yang beredar dari Gorontalo, Rully mengaku, itu dibuat kakaknya untuk membenarkan sandiwaranya. “Karena kita sudah bingung dan takut. Sampai saya buat pernyataan itu,” tukasnya, sembari meminta maaf kepada semua pihak dan menyesali perbuatannya ini. “Saya meminta maaf, karena sudah membuat semua pihak khawatir. Saya pribadi meminta maaf, dan saya sangat menyesal,” ungkapnya.
Saat berada di Mapolres, puluhan driver Grab Bike menyambangi Polres, karena penasaran dengan kejadian ini. Salah satu pengendara ojek online yang enggan dicantumkan namanya mengatakan, mereka datang ke Polres, dalam bentuk solidaritas. “Kami datang ke sini, untuk memberikan support kepada teman kami Rully. Selain itu, kami juga akan meminta klarifikasi,” ungkapnya.
Pengungkapan kasus ‘kusu-kusu’ perlahan mulai terkuak. Kasubag Humas AKP Hilman Muthalib saat dikonfirmasi mengatakan sampai saat ini Rully masih dalam pemeriksaan. Selain Rully, Ikbal Permata yang melakukan share pertama di grup dimintai keterangan. Serta Wakil ketua Grab Army Sulut GAS yang adalah suami Deysi Saidan pemeran video ‘kusu-kusu’ akan diperiksa.
Ini Penjelasan Polisi Terkait Perempuan Kerasukan di Video `Kusu-kusu`
Sementara itu, Kapolres Minut AKBP Alfaris Patiwael, SIK mengatakan, kejadian tersebut masih terus didalami pihaknya. “Untuk Rully, sementara diduga punya motif ingin menggelapkan motornya. Karena diketahui sebelumnya sudah sementara ditagih oleh pihak leasing,” sebut Alfaris, usai menghadiri kegiatan di Polresta Manado, Selasa (8/5) siang.
Ketika dikonfirmasi soal keterkaitan Rully dan perempuan yang kerasukan di Medsos. Kapolres menyebutkan bakal melakukan pendalaman, guna untuk menentukan keterkaitan pidananya. “Kita pelajari konstruksi pasalnya dahulu. Bisa juga undang-undang informasi transaksi elektronik. Karena dia menggunakan media sosial untuk memberikan informasi-informasi hoax. Tapi saat ini belum kita tentukan apa pasalnya,” sebutnya.
Sampai saat ini, lanjut kapolres, pihaknya masih mendalami motif dan modus operandi kasus Rully, tentang pemberian info bahwa dia diancam akan dianiaya dan info kehilangan. “Jadi kami terus mendalami untuk konstruksi pidana yang mungkin dilanggar oleh yang bersangkutan,” beber Kapolres.
“Soal perempuan yang kerasukan, dalam konstruksi hukum pidana kan ada yang namanya pelaku utama, ada yang membantu melakukan, dan ada turut serta melakukan. Jadi jika yang bersangkutan ini kita periksa memenuhi atau konstruksi pasal yang dilanggar olehnya, maka akan merembet ke orang lain, yang bisa juga dijerat pidana,” tegas Alfaris
Laporan : Irmanto H. Sompie