Langkah Pengelola Lindungi Borobudur dari Ancaman Merapi
Jogya, ANTPNEWS110.COM — Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menaikkan status Gunung Merapi dari level I (Normal) menjadi level II (Waspada) pada 21 Mei lalu. Kenaikan status ini mendapat perhatian tersendiri dari PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko.
Pihak pengelola telah menyiapkan langkah antisipasi untuk melindungi bangunan Candi Borobudur dari dampak erupsi Merapi.
“Semenjak BPPTKG menaikkan status Gunung Merapi kami bersama Balai Konservasi Candi Borobudur telah menyiapkan langkah pengamanan dan antisipasi untuk melindungi bangunan Candi Borobudur,” kata Sekretaris Perusahaan PT TWC Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Ahmad Muchlis, dikutip Antara, Senin (28/5).
Menurut dia, sejak Gunung Merapi erupsi freatik beberapa hari lalu juga tidak ada pengaruhnya terhadap pengunjung yang datang ke Candi Borobudur.
“Tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap pengunjung ke Candi Borobudur, baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara,” katanya.
Ia mengatakan untuk mengantisipasi dampak kenaikan status Gunung Merapi, PT TWC terus berkoordinasikan dengan Balai Konservasi Borobudur yang bersama-sama sudah menyiapkan mitigasi bencana dengan mengikuti perkembangan status Gunung Merapi. “Termasuk kapan akan memasang parasut untuk melindungi Candi Borobudur,” katanya. Muchlis mengatakan, upaya tersebut sebagai usaha menyelamatkan Candi Borobudur yang akan didahulukan jika nantinya status Merapi dinaikkan ke level III (Siaga) atau level IV (Awas).
“Harapan kami aktivitas Gunung Merapi kembali normal dan tidak sampai berdampak terhadap Candi Borobudur,” katanya.
Borobudur beberapa hari lalu terkena imbas erupsi freatik Merapi. Petugas Balai Konservasi Borobudur Kabupaten Magelang, Jawa Tengah terpaksa membersihkan Candi Borobudur dari abu Gunung Merapi hasil letusan freatik pada Kamis (24/5). “Tidak terlalu banyak, tipis saja. Akan dibersihkan secara manual dengan disapu dan menggunakan vacum cleaner,” kata Kepala Seksi Pelayanan Konservasi BKB Iskandar. Sebelumnya BPPTKG Yogyakarta menaikkan status aktivitas Gunung Merapi dari level I (Normal) menjadi level II (Waspada), Senin (21/5) pukul 23.00 WIB. Peningkatan status Normal menjadi Waspada tersebut disebabkan terjadinya beberapa kali letusan freatik disertai gempa vulkanik tektonik serta gempa tremor yang berulang kali.
Laporan : Wahyu R. Utomo