Plt Gubernur Maluku: Ambon Siap Gelar Pesta Paduan Suara Gerejani
Jakarta (Kemenag) ANTPNEWS110.COM – Plt. Gubernur Maluku Zeth Sahuburua menegaskan kesiapannya untuk menggelar Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani). Hal ini disampaikan Zath Sahuburua saat bertemu Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di kantor Kemenag Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (18/05).
Plt. Gubernur ini datang bersama panitia Pesparani 2018. Kepada Menag, dia melaporkan persiapan Persparani umat Katolik tingkat nasional untuk kali pertama yang akan diselenggarakan di Ambon pada Oktober mendatang. “Ambon siap, apalagi sebelumnya Ambon juga telah berhasil menyelenggarakan even-even keagamaan nasional seperti MTQN dan Persparawi,” terangnya.
Turut hadir dalam rombongan Plt. Gubernur Maluku Zeth Sahuburua, Panitia Persparani 2018, Pengurus Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesta Paduan Suara (LP3KN) serta para tokoh agama Provinsi Maluku. Plt. Gubernur Maluku mengatakan bahwa keikutsertaan para tokoh agama ini menunjukkan bukti keseriusan masyarakat Maluku untuk turut mensukseskan gelaran Persparani yang akan diikuti oleh 8.015 peserta dari 34 provinsi.
“Ikut sertanya para tokoh agama dalam kunjungan karena kita ingin membuktikan apa yang telah menjadi kesepakatan bahwa Maluku akan dijadikan Laboratorium Pembinaan Umat Beragama di Indonesia dan lebih dari itu, ingin menjadikan Maluku sebagai Pembinaan Umat Beragama di dunia,” ujar Zeth Sahuburua.
Ia berharap, gelaran Persparani ini akan memperoleh tiga kesuksesan, yakni: sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, dan sukses pertanggungjawaban. Kepada Menag, Zeth juga menyampaikan harapannya agar Presiden dapat membuka gelaran Persparani seperti halnya Pesparawi.
Menteri Agama Lukman meminta Dirjen Bimas Katolik Eusbius Binsasi yang juga hadir untuk memberikan perhatian khusus pada ajang Persparani. “Karena bukan hanya even nasional, apalagi ini yang pertama, tetapi sesungguhnya inilah wajah kita di mata dunia dalam menunjukkan kehidupan kerukunan, kedamaian yang menjadi ciri dari Bangsa Indonesia yang religius ini,” ujar Menag.
Persparani rencananya digelar tiga tahun sekali. Namun, Menag menyarankan agar itu bisa lebih sering dilaksanakan, setidaknya seperti Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Nasional yang digelar dua tahun sekali.
Editor : Arimin JW