TNI POLRI Gelar Simulasi Pengamanan Pemilu 17 April 2019
Gorontalo, ANTPNEWS110.COM ––  Aparat gabungan dari Kodam XIII Merdeka dan Kepolisian Daerah Gorontalo menggelar simulasi pengamanan pemilu serta apel gelar pasukan di lapangan Korem 133 Nani Wartabone, Jumat 08/02/2019. Personel gabungan dari TNI, Polri, dan pemerintah daerah dilibatkan dalam kegiatan simulasi tersebut.
Kali ini, skenario yang disimulasikan adalah pengamanan keributan massa pendukung pasangan calon karena tidak terima hasil keputusan pemilu.
Pangdam XIII Merdeka Mayjen TNI Tiopang Aritonang mengatakan, apel gelar pasukan dilaksanakan untuk menyelaraskan koordinasi antara TNI, Polri dan Pemda dalam rangka pengamanan pemilihan anggota legislatif dan pemilihan presiden 2019 yang digelar serentak. Selain itu, simulasi ini juga bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan agar dapat mengantisipasi setiap kecenderungan perkembangan situasi yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan, dan merusak jalannya proses pesta demokrasi.Kegiatan ini merupakan rangkaian kesiapan kita dalam menghadapi pemilu nanti, kegiatan ini hanya simulasi yang tidak diharapkan terjadi. ujar Pangdam saat di wawancarai awak media. Saat di wawancarai Kapolda mengucapkan terima kasih kepada seluruh personil TNI yang terlibat pada pelaksanaan pelatihan pengendalian masa dalam rangka pemilu 2019 ini. Kapolda menjelaskan, nanti TNI akan membantu Polri dalam hal pengamanan pemilu nanti. dengan Sinergitas TNI Polri yamg sudah terbangun di hatapkan dapat memberikan situasi yang aman pada saat Pemilu nanti.
Seusai apel gelar pasukan, Pangdam bersama Kapolda Gorontalo Brigjen Rachmad Fudail meninjau kesiapan personel TNI Polri yang digunakan pada simulasi pengamanan Pemilu 2019.
Simulasi pemilu diikuti ratusan orang yang bertindak sebagai massa, sebagian merupakan Aparat Pengendali Massa (Dalmas). Dalam simulasi tersebut, sejumlah kelompok tidak puas dengan hasil pemilu di daerahnya, kemudian melakukan aksi protes hingga terjadi bentrokan antarwarga dan pendukung parpol. Dalam bentrokan tersebut, sejumlah TPS dirusak, terjadi pembakaran dan pelemparan batu hingga tindakan anarkis.
Terdapat tiga tingkatan kondisi skenario yang menentukan pengamanan yakni aman, agak rawan, dan rawan. Di tahap awal, diusahakan negosiasi oleh Babinsa dan Babinkamtibmas. Jika situasi mulai memanas, satuan Dalmas (Shabara) akan diturunkan. Ketika situasi sudah memasuki tahap rawan, giliran anggota gabungan TNI-Polri yang dikerahkan. Gas air mata dan kendaraan water cannon juga mulai digunakan untuk menenangkan massa.
Tembakan water cannon diarahkan kepada massa yang anarkis. Setelah itu, aparat membawa korban yang terluka dan meninggal dengan ambulans ke rumah sakit. Setelah diberikan arahan agar tidak terprovokasi, masyarakat dan pendukung parpol membubarkan diri kembali menuju rumah masing-masing.
Kabid Humas Polda Gorontalo AKBP Wahyu tri Cahyono menyampaikan bahwa pelaksanaan pelatihan pelaksanaan pengamanan Pemilu yang di laksanakan beberapa hari ini di tutup oleh Pangdam merdeka dan di saksikan oleh seluruh tamu undangan serta masyarakat.
Kabid Humas menambahkan bahwa Sinergitas antara TNI POLRI di harapkan dapat menciptakan situasi yang aman bagi masyarakat yang akan melaksanakan pemilu nanti.
Laporan : Sri Chica Gobel
Please follow and like us:
Total Page Visits: 1052 - Today Page Visits: 1

Leave comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *.

Secured By miniOrange