Ultah 44 Taman Mini Indonesia Indah (TMII), BQMI Kemenag Gelar Pameran Kaligrafi
Jakarta, ANTPNEWS110.COM — Taman Mini Indonesia Indah (TMII) berulang tahun ke-44. Ikut memeriahkan, Bayt Al-Qur’an & Museum Istiqlal (BQMI) Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (LPMQ) Kemenag mengikuti Pameran Bersama Museum se-Indonesia di Sasana Kriya TMII.
Pameran ini berlangsung dari 19 – 21 April 2019. BQMI dalam pameran ini mengusung tema “Perkembangan Seni Kaligrafi di Indonesia dari Klasik hingga Industri Kreatif”.
“Kami berterimakasih kepada Direktur TMII Bapak Tanribali Lamo yang menyempatkan berkunjung ke stand BQMI selepas membuka pameran. Merupakan kehormatan bagi kami atas kunjungan ini, dan beliau sempat memesan kaligrafi tulisan nama kepada kaligrafer nasional yg pernah menjuari MTQN JQH 2012, Bapak H. Nur Kholis,” terang salah satu peneliti LPMQ Zarkasyi di stan pameran, Jumat (19/04).
Menurutnya, selain kaligrafi nama, pengunjung pameran juga bisa memesan kreasi kaligrafi vas bunga atau toples kaca yang dikreasikan oleh kaligrafer terbaik nasional 2014, Hj. Ernawati. Erna, demikian perempuan ini biasa dipanggil, saat ini tercatat sebagai pengurus Bidang Pendidikan dan Pengajaran Lemka (Lembaga Kaligrafi Al-Qur’an).
BQMI juga memamerkan sejumlah koleksinya, antara lain: Manuskrip Mushaf Al-Qur’an awal abad ke-19 dari Aceh, Cap Kaligrafi Macan Ali, Kaligrafi Ukir Kayu peninggalan Pangeran Ratu bin Sultan Ratu Palembang Tahun 1178H (1764M), piring keramik yang berasal dari masa Dinasti Ming (abad ke-17), dan beberapa koleksi kaligrafi kontemporer lainnya.
“Kaligrafi merupakan syiar Islam tanpa membual,” ungkap Kurnia Agung Robiansyah selaku direktur Noqtah yang bergerak di industri Islamic Art, Calligraphy and Decoration.
“Mari kita syiar Islam dan membuka jendela peradaban Islam di Indonesia dengan kaligrafi,” lanjutnya.
Ayo kunjungi stand BQMI dan belajar kaligrafi bersama pakarnya.
Laporan : Tim ANTPNEWS
Pameran ini berlangsung dari 19 – 21 April 2019. BQMI dalam pameran ini mengusung tema “Perkembangan Seni Kaligrafi di Indonesia dari Klasik hingga Industri Kreatif”.
“Kami berterimakasih kepada Direktur TMII Bapak Tanribali Lamo yang menyempatkan berkunjung ke stand BQMI selepas membuka pameran. Merupakan kehormatan bagi kami atas kunjungan ini, dan beliau sempat memesan kaligrafi tulisan nama kepada kaligrafer nasional yg pernah menjuari MTQN JQH 2012, Bapak H. Nur Kholis,” terang salah satu peneliti LPMQ Zarkasyi di stan pameran, Jumat (19/04).
Menurutnya, selain kaligrafi nama, pengunjung pameran juga bisa memesan kreasi kaligrafi vas bunga atau toples kaca yang dikreasikan oleh kaligrafer terbaik nasional 2014, Hj. Ernawati. Erna, demikian perempuan ini biasa dipanggil, saat ini tercatat sebagai pengurus Bidang Pendidikan dan Pengajaran Lemka (Lembaga Kaligrafi Al-Qur’an).
BQMI juga memamerkan sejumlah koleksinya, antara lain: Manuskrip Mushaf Al-Qur’an awal abad ke-19 dari Aceh, Cap Kaligrafi Macan Ali, Kaligrafi Ukir Kayu peninggalan Pangeran Ratu bin Sultan Ratu Palembang Tahun 1178H (1764M), piring keramik yang berasal dari masa Dinasti Ming (abad ke-17), dan beberapa koleksi kaligrafi kontemporer lainnya.
“Kaligrafi merupakan syiar Islam tanpa membual,” ungkap Kurnia Agung Robiansyah selaku direktur Noqtah yang bergerak di industri Islamic Art, Calligraphy and Decoration.
“Mari kita syiar Islam dan membuka jendela peradaban Islam di Indonesia dengan kaligrafi,” lanjutnya.
Ayo kunjungi stand BQMI dan belajar kaligrafi bersama pakarnya.
Laporan : Tim ANTPNEWS
“Kami berterimakasih kepada Direktur TMII Bapak Tanribali Lamo yang menyempatkan berkunjung ke stand BQMI selepas membuka pameran. Merupakan kehormatan bagi kami atas kunjungan ini, dan beliau sempat memesan kaligrafi tulisan nama kepada kaligrafer nasional yg pernah menjuari MTQN JQH 2012, Bapak H. Nur Kholis,” terang salah satu peneliti LPMQ Zarkasyi di stan pameran, Jumat (19/04).
Menurutnya, selain kaligrafi nama, pengunjung pameran juga bisa memesan kreasi kaligrafi vas bunga atau toples kaca yang dikreasikan oleh kaligrafer terbaik nasional 2014, Hj. Ernawati. Erna, demikian perempuan ini biasa dipanggil, saat ini tercatat sebagai pengurus Bidang Pendidikan dan Pengajaran Lemka (Lembaga Kaligrafi Al-Qur’an).
BQMI juga memamerkan sejumlah koleksinya, antara lain: Manuskrip Mushaf Al-Qur’an awal abad ke-19 dari Aceh, Cap Kaligrafi Macan Ali, Kaligrafi Ukir Kayu peninggalan Pangeran Ratu bin Sultan Ratu Palembang Tahun 1178H (1764M), piring keramik yang berasal dari masa Dinasti Ming (abad ke-17), dan beberapa koleksi kaligrafi kontemporer lainnya.
“Kaligrafi merupakan syiar Islam tanpa membual,” ungkap Kurnia Agung Robiansyah selaku direktur Noqtah yang bergerak di industri Islamic Art, Calligraphy and Decoration.
“Mari kita syiar Islam dan membuka jendela peradaban Islam di Indonesia dengan kaligrafi,” lanjutnya.
Ayo kunjungi stand BQMI dan belajar kaligrafi bersama pakarnya.
Laporan : Tim ANTPNEWS
Menurutnya, selain kaligrafi nama, pengunjung pameran juga bisa memesan kreasi kaligrafi vas bunga atau toples kaca yang dikreasikan oleh kaligrafer terbaik nasional 2014, Hj. Ernawati. Erna, demikian perempuan ini biasa dipanggil, saat ini tercatat sebagai pengurus Bidang Pendidikan dan Pengajaran Lemka (Lembaga Kaligrafi Al-Qur’an).
BQMI juga memamerkan sejumlah koleksinya, antara lain: Manuskrip Mushaf Al-Qur’an awal abad ke-19 dari Aceh, Cap Kaligrafi Macan Ali, Kaligrafi Ukir Kayu peninggalan Pangeran Ratu bin Sultan Ratu Palembang Tahun 1178H (1764M), piring keramik yang berasal dari masa Dinasti Ming (abad ke-17), dan beberapa koleksi kaligrafi kontemporer lainnya.
“Kaligrafi merupakan syiar Islam tanpa membual,” ungkap Kurnia Agung Robiansyah selaku direktur Noqtah yang bergerak di industri Islamic Art, Calligraphy and Decoration.
“Mari kita syiar Islam dan membuka jendela peradaban Islam di Indonesia dengan kaligrafi,” lanjutnya.
Ayo kunjungi stand BQMI dan belajar kaligrafi bersama pakarnya.
Laporan : Tim ANTPNEWS
BQMI juga memamerkan sejumlah koleksinya, antara lain: Manuskrip Mushaf Al-Qur’an awal abad ke-19 dari Aceh, Cap Kaligrafi Macan Ali, Kaligrafi Ukir Kayu peninggalan Pangeran Ratu bin Sultan Ratu Palembang Tahun 1178H (1764M), piring keramik yang berasal dari masa Dinasti Ming (abad ke-17), dan beberapa koleksi kaligrafi kontemporer lainnya.
“Kaligrafi merupakan syiar Islam tanpa membual,” ungkap Kurnia Agung Robiansyah selaku direktur Noqtah yang bergerak di industri Islamic Art, Calligraphy and Decoration.
“Mari kita syiar Islam dan membuka jendela peradaban Islam di Indonesia dengan kaligrafi,” lanjutnya.
Ayo kunjungi stand BQMI dan belajar kaligrafi bersama pakarnya.
Laporan : Tim ANTPNEWS
“Kaligrafi merupakan syiar Islam tanpa membual,” ungkap Kurnia Agung Robiansyah selaku direktur Noqtah yang bergerak di industri Islamic Art, Calligraphy and Decoration.
“Mari kita syiar Islam dan membuka jendela peradaban Islam di Indonesia dengan kaligrafi,” lanjutnya.
Ayo kunjungi stand BQMI dan belajar kaligrafi bersama pakarnya.
Laporan : Tim ANTPNEWS
“Mari kita syiar Islam dan membuka jendela peradaban Islam di Indonesia dengan kaligrafi,” lanjutnya.
Ayo kunjungi stand BQMI dan belajar kaligrafi bersama pakarnya.
Laporan : Tim ANTPNEWS
Ayo kunjungi stand BQMI dan belajar kaligrafi bersama pakarnya.
Laporan : Tim ANTPNEWS
Please follow and like us:
Total Page Visits: 904 - Today Page Visits: 1