KITA BERJUANG UNTUK SIAPA DAN ADA DIBARISAN SIAPA ?
Oleh :Mustofa Chevy AL Habsyi /SILABNA (Silaturahmi Anak Bangsa Nusantara)
Jakarta, ANTPNEWS110.COM – Kamu adalah umat yang terbaik[ yang ditampilkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh berbuat yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab (dan Al Quran) beriman tentulah (Amal menegakkan Amar Ma’ruf Nahi Munkar ) itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.(Qs al Imron 110)
Agama Allah yg dibawa seseorang pemimpin atau ulama yang diikuti umat kalau benar pastilah sesuai dengan gerakan sejarah perjuangan para Nabi dan para Imam utusan Allah swt.
Setelah seseorang melaksanakan kewajiban ibadah Mahdoh seperti sholat, puasa, zakat,dan haji untuk kewajiban diri sendiri, serta ibadah sunah yang banyak macamnya ,maka yang terpenting yang harus serius kita amati adalah output Nahi munkar seperti apa yang keluar dari amaliah praktisnya.
Output pantulan yang keluar dari hasil sholat setiap orang Islam dng ibadahnya diatas, bisa kita lihat dan amati dengan melihat ciri ciri posisi “barisan” yaitu kita ada didalam “barisan” perjuangan yang beramal berjuang berkorban beramar maruf nahi munkar untuk membela siapa dan siapa saja serta bagaimana jenis ciri dan karakteristik musuh musuh utama yang ada yang menjadi musuh kita ?
Semua orang dan kita bisa melihat secara kasad mata, apakah kita sudah beramal dengan amaliah yang benar atau tersesat dari melihat dimana letak Rizqi posisi kita berada, sebagai rezeki petunjuk dari Allah .
Kita ada difihak posisi barisan Muslimin yang memperjuangkan dan menuntut hak melawan penguasa batil dan korup serta zalim atau malah diposisi yang sebaliknya
Mudah mudahan kita dijauhkan Allah dari posisi sebaliknya yaitu posisi musibah dan bencana, karena jangan sampai posisi kita dan keberfihakan kita serta pengorbanan dan perjuangan amaliah gerakan kita,serta diri kita ada didalam satu barisan langsung ataupun tidak langsung bersama kelompok barisan pembela penguasa dan pemerintahan yang zalim korup serakah menindas .
Kita bisa bayangkan kalau orang orang dan ulama sekelas marja besar Ayatullah Shariat Madhari saja sampai bisa tersesat saat pengamalan praktis hal ini dan bagaimana beliau bisa salah dalam menempatkan rizqi posisinya.
Beliau ada bersama sama dalam posisi barisan pasukan Iblis Shah Iran dan Qorun Istana..Nauzubillah
Banyak diantara kita sering larut dan merasa diri dan keyakinan kita sudah paling benar,sehingga kita merasa paling cinta dan paling mengikuti Ahlul Bait Rasulullah SAW. Kita merasa diatas orang lain dan kita merendahkan keyakinan saudara saudara Muslim yang lainnya yang berbeda.
Kita tidak pernah merasa sedikitpun khawatir melihat diri kita sendiri bila ternyata diakhir hayat hidup kita ini, kita berjuang bersama sama dalam satu barisan yang sama dengan para pembela firaun Shah dan Qorun rakus serta Hamman dan kita terus larut tidak sadar diri mengikuti ulama ulama yang tersesat berdiri dibarisan penguasa zalim seperti apa yang terjadi pada diri seorang Marja Alim kabir Ayatullah Shariat Madhari diatas yang tersesat berdiri dalam posisi barisan Shah dan para penentang revolusi Islam yang hak yang dibawa Imam Khomeini.Allah Yahdiq !
Posisi kita sama,seperti posisi mereka yang ada dicontohkan dalam al Quran, yaitu mereka yang ikut dalam barisan ulama Balam bin Bauro seorang figur ulama yg sangat gigih dan keras menentang Gerakan perjuangan yang dicetuskan Nabi Musa as, yaitu saat ketika Nabi Musa as bersama kaumnya menuntut keadilan dan sekaligus berjihad berjuang melawan dan merubuhkan kesombongan Istana penguasa firaun dan Taipan Qorun rakus yang ada disekeliling lingkaran Istana kekuasaan pemerintahannya
Balam adalah sosok nyata jenis ulama yang Allah katakan dalam al Quran seperti Anjink yg hanya bisa meleletkan lidahnya karena diam saja melihat segala maksiat dan kezaliman yg dilakukan penguasa dan Qorun taipan rakus sumber segala ketidak adilan dan maksiat serta sumber segala yg mendatangkan seluruh kehadiran wujud bencana kemiskinan ,pejabat korup pembuat semua kebijakjan dan seluruh maksiat serta kerusakan yang ada dinegrinya.
Jika seorang ulama panutan sekelas Ayatullah Shariat Madhari dan para Syiah bodoh pengikutnya saja bisa tertipu dalam soal ini apalagi kita.
Shariat Madhari sebagaimana ulama dan pemimpin lainnya, mereka lebih senang berteduh berlindung ditempat kotor maksiat yang gelap gulita sumber segala bencana umat dan payung pelindung kekuasaan kelompok kaum matrealistis Istana Shah .
Mengapa sampai bisa terjadi hal demikian ini ?
Berserah diri berfihak kepada penguasa mereka anggap sebagai kecerdasan,karena berlindung kepada penguasa Shah mereka anggap punya segala fasilitas kekuasaan dan minimal hampir hampir tidak memiliki resiko perjuangan yang berat dan sulit seperti apa yang ada dalam kubu “barisan” Imam Khomeini.
Bersender kepada penguasa yang berkuasa mereka anggap adalah sumber datangnya keselamatan menurut segala pertimbangan pikiran mereka dan mereka anggap bodoh dan sia sia perjuangan saudara saudara mereka yang yang ada didalam posisi berfihak menempatkan diri dalam Garis “barisan” perjuangan bersama rakyat mustadhafin untuk meneriakkan dan menuntut keadilan Islam , sebagaimana gerakan yang pernah dipimpin Imam Khomein, misalnya ketika beliau dulu berjuang melawan Kekuatan Istana Shah dan beliau kemudian Allah berikan kemenangan serta kesuksesan .Beliau berhasil menggulingkan kekuasaan rejim zalim firaun Shah Iran dan cebonk cebonk pembela kejayaan Istana Shah.
Nauzubillah suma Nauzubillah jangan sampai kita dan teman teman serta saudara saudara kita bernasib naas, seperti para pengikut Shariat Madhari diatas,apalagi kalau kita belum sempat bertaubat tetapi sudah keburu mati disaat kita masih berada dalam posisi bersama dalam satu barisan gelap gulita bersama sama para iblis penguasa zalim seperti Firaun dan Qorun kapitalis rakus penghisap penindas yang ada dan tampak dinegri ini kalau ada misalnya.
Shariat Madhari merasa diri beliau diatas Imam Khomeini .Beliau sangat sombong walau diluarnya tampak seakan akan kelihatan penampilan beliau menjalankan tradisi akhlak irfan yg diajarkan Rosulullah saw dan para Imam Imam Ahlul Bait.
Sang Alim besar ini merasa besar kepala dan merasa hina dan rendah diri bila posisi kedudukannya berada dibawah kepemimpinan Imam Khomeini, sebagaimana dulu Iblis terkutuk merasa lebih mulia dan membuatnya tidak mau sujud kepada kedudukan khilafah Nabi Adam as .
Kita lihat hari inipun banyak ulama ulama yang memusuhi Habib Rizieq secara langsung ataupun tidak langsung .Yang tidak langsung misalnya mereka kasak kusuk dibelakang beliau padahal intinya sama saja yaitu sama seperti kaum iblis yang sombong dan dikutuk . Mereka tidak mau mengakui prestasi kepemimpinan dan pengorbanan HRS, yang telah berkorban dan difitnah sampai sampai beliau mengajak semua anak istrinya hijrah ketempat yang aman untuk mengatur dan merencanakan semua gerakan beliau agar lebih efektiv lagi dari jarak jauh agar lebih aman dan bisa lebih bebas lagi untuk mengatur mengarahkan gerakan gerakan perlawanannya.
Mudah mudahan Allah menunjukkan kepada kita semua dengan jelas dan yakin bahwa yang hak itu hak dan yang batil itu batil.Sesungguhnya Allah berjanji dalam al Quran bahwa Islam dan kaum Muslimin tidak akan pernah kalah dari penguasa manapun kecuali dari pengkhianatan dari dalam dan ketidak taatan kepada komando pemimpin barisan kita sendiri.
Allah SWT berfirman :” Sesungguhnya barisan pasukan Allah pasti
menang (Qs).
Editor : Rommy Sumampow