Turunnya Harga Kelapa Sawit Berdampak Buruk Perekonomian Di Pulau Sebatik.
Nunukan, BARABERITA.COM Minggu, 04/11/2018 Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dipulau Sebatik sampai sekarang masih tetap di harga RM 200/ton. Harag tersebut belum ada perubahan atau informasi mengenai kenaikan harga, para petani berharap dalam waktu dekat segera ada kenaikan.
Muslimin, seorang petani kelapa sawit asal Rt 07 Sungai Pancang menjelaskan,dia mengeluh atas harga harga tandan buah segar (TBS) yang belum juga mengalami kenaikan harga.sejak dua bulan terakhir, sejak bulan september sampai november 2018 harga TBS terus mengalami penurunan sedang biaya oprasional sangat tinggi.
Penurunan harga TBS dipengaruhi oleh beberapa factor ysng sntsrs ntara lain, 1. Dikarnakan tingginya biaya angkut dari Sebatik menuju Tawau Malaysia, 2. Pengepul yang di Tawau, juga mengalami kebanjiran buah disana. sehingga permintaan TBS yang dari sebatik berkurang.3. Semua tangki penampungan minyak kelapa sawit yang ada di pabrik sawit telah penuh. 4. Kurangnya permintaan dari negara negara lain.
Turunnya harga TBS di akhir tahun ini sangat berdampak buruk bagi perekonomian warga Sebatik terutama yang berprofesi di bidang perkebunan kelapa sawit, Muslimin mengeluhkan ” Bagaimana kami dengan harga TBS yang saat ini hampir merugikan kami petani, dengan harga seperti itu jelas petani tidak bisa menyisihkan sebagian penghasilan dari hasil kebun kami, ada beberapa hal yang harus di biayai, mulai dari perawatan, pemupukan, pembersihan kebun dan upah pekerja, sementara di sektor kebutuhan yang lain terus mengalami kenaikan harga seperti sembako dan matrial bangunan, kami berharapa pemerintah bisa menampung hasil perkebunan kami lewat Bulog.” pungkasnya.
Laporan : ASRUDI